
Penting bagi orangtua untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil dengan memberikan stimulasi yang tepat sejak dini. Stimulasi ini bisa diberikan melalui aktivitas ataupun permainan yang menyenangkan, salah satu contohnya yaitu sensory play.
Ada beragam jenis sensory play yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan sensor motorik anak. Pasalnya, sensory play melibatkan panca indra mereka. Yuk, simak apa itu sensory play, manfaat, dan juga contoh permainannya, berikut ini:
Apa Itu Sensory Play?
Sensory play adalah jenis permainan yang memberikan stimulasi pada ketujuh panca indra anak, yaitu peraba (kulit), pengecap (lidah), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), dan penciuman (hidung).
Selain itu, sensory play juga melibatkan kesadaran spasial, keseimbangan, dan juga gerakan. Karena mencakup banyak hal, sensory play sudah bisa dilakukan sejak anak masih sangat kecil.
Apa Saja Manfaat Sensory Play?
Mengoptimalkan stimulasi terhadap seluruh panca indra si kecil dapat membuat mereka lebih mudah mengenal dunia di sekitarnya. Oleh karena itu, ada banyak manfaat dari sensory play, diantaranya yaitu:
1. Mendukung Perkembangan Kognitif
Seorang anak membutuhkan stimulasi dan juga pengalaman untuk mendukung perkembangan kognitifnya. Melalui sensory play, si kecil akan terlibat langsung dalam mendapatkan berbagai informasi baru yang kemudian akan disimpan di dalam otaknya untuk digunakan lagi di kemudian hari.
2. Membantu Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus
Berbagai jenis sensory play akan melibatkan kemampuan koordinasi otot kecil, atau motorik halus anak. Misalnya, seperti aktivitas menjumput, menuang, meremas, dan lain sebagainya.
Kemampuan motorik halus ini akan memudahkan mereka melakukan aktivitas yang lebih kompleks, seperti menulis, menggunting, memegang sendok, dan lain-lain. Ketika bermain sensory play, si kecil juga akan menggerakkan tubuhnya sehingga perkembangan motorik kasar juga meningkat.
3. Mengembangkan Kemampuan Bahasa dan Komunikasi
Ketika mendapatkan stimulasi dari sensory play, maka anak akan terdorong untuk berkomunikasi secara efektif, baik pada orangtua maupun teman. Misalnya, ketika anak diberikan permainan magic sand, orangtua bisa mengajak anak bercerita tentang apa yang mereka rasakan ketika menyentuhnya.
4. Mengajarkan Anak Memecahkan Masalah
Melalui permainan sensori, si kecil akan mengeksplorasi dan juga bereksperimen secara sederhana. Dengan begitu, ketika bermain, mereka akan melihat sebab akibat dan berani untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Misalnya, bagaimana memindahkan bola dari satu tempat ke tempat yang lain. Atau, bagaimana menyusun balok agar tidak jatuh, dan lain sebagainya.
Contoh Sensory Play yang Bisa Dilakukan Di Rumah
Orangtua tidak perlu menyediakan peralatan yang rumit dan mahal ketika ingin memberikan stimulasi pada anak. Pasalnya, orangtua bisa menggunakan barang-barang yang sudah tersedia di rumah. Lalu, seperti apa ide permainan sensory play yang bisa ditiru?
1. Mencoba Rasa
Anak perlu mengetahui berbagam macam rasa agar indra pengecapnya terlatih. Dengan begitu, orangtua bisa menyiapkan sedikit garam, gula, kopi, maupun bubuk cabai. Biarkan si kecil mencobanya sedikit demi sedikit sambil menanyakan apa yang mereka rasakan.
2. Menggunting Pola
Salah satu contoh sensory play yang bisa dicoba yaitu mengajak anak bermain menggunting pola. Orangtua bisa menyiapkan gunting kertas khusus anak agar lebih aman.
Kemudian, siapkan juga kertas yang berisi gambar berukuran besar sehingga anak lebih mudah mengikuti garisnya. Biarkan anak fokus dan berkonsentrasi memegang gunting sambil mengikuti polanya.
3. Membuat Play Dough
Jika di rumah memiliki pewarna makanan, tepung, dan minyak, bisa diolah menjadi play dough yang menarik untuk anak. Ajak anak untuk menguleninya dan biarkan mereka memilih warna favoritnya. Setelah selesai dibuatkan, mereka bisa bereksperimen dengan play dough yang dibuat.
4. Bercocok Tanam
Ajak si kecil untuk bercocok tanam untuk melatih sensorik halus dan juga kasarnya. Pasalnya, melalui bercocok tanam, anak akan banyak melakukan aktivitas yang mampu mengasah kemampuan motorik mereka, seperti menggali tanah, menjumput bibit dan menempatkannya pada tanah, menyiram tanaman, hingga mencium wangi bunga.
Selain memberikan stimulasi yang tepat, orangtua juga perlu memberikan asupan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya yaitu Realfood Stay Fit. Realfood Stay Fit adalah program sehat 12 hari dengan formulasi semi concentrated sarang burung walet yang khusus diformulasikan untuk anak-anak.
Kandungan asam amino pada Realfood Stay Fit mampu mempercepat penyembuhan penyakit dan meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga baik untuk kesehatan gigi dan tulang anak. Selain itu, Realfood Stay Fit juga dapat menjaga sistem imunitas tubuh anak dan menghambat infeksi virus influenza.
Artikel Terkait lainnya: