Realfoodfam, siapa sih yang gak sebal kalau di wajah atau tubub terdapat jerawat? Tidak hanya mengganggu penampilan, jerawat juga terkadang menyebabkan rasa sakit tergantung dari jenis jerawatnya. Yuk simak jenis jerawat, penyebab, dan cara mengatasinya secara singkat supaya kita lebih kenal dengan kulit sendiri!
Pertama-tama kita harus tahu bahwa jerawat adalah sebuah penyakit kulit yang terjadi karena produksi minyak berlebih dan adanya penumpukan sel kulit mati. Pori-pori tersumbat antara minyak dan kotoran, terjadi peradangan, hingga akhirnya menjadi jerawat. Namun, jerawat sendiri memiliki beragam jenis yang berbeda-beda cara mengatasinya. Nah ini dia 7 macam-macam jerawat yang paling umum muncul di kulit:
1. Komedo Putih (Whiteheads)
Komedo sendiri adalah cikal jerawat karena terbentuk dari minyak dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. Whitehead sendiri terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih yang tidak bisa dikeluarkan dengan mudah. Salah satu penyebab munculnya jerawat ini adalah karena perubahan hormon sehingga sering ditemui di masa purbertas remaja dan mendekati haid saat produksi sebum meningkat. Biasanya jerawat ini sering ditemui di dagu dan garis rahang.
Cara menghilangkan komedo putih sendiri adalah dengan menggunakan AHA untuk mengangkat lapisan teratas kulit dan BHA yang mampu menembus ke dalam pori-pori dan membuat komedo putih keluar lebih cepat.
2. Komedo Hitam (Blackheads)
Berbeda dengan komedo putih, ragam jerawat yang ini adalah komedo yang naik ke permukaan kulit dan terjadi oksidasi sehingga terlihat terbuka dan menghitam. Komedo hitam sendiri bisa muncul di mana saja dan mudah sekali dikeluarkan dengan tangan kosong. Jenis jerawat ini bisa muncul karena tidak menjaga kebersihan wajah dan konsumsi obat-obatan tertentu. Jangan lupa untuk menggunakan toner BHA agar komedo hitam lebih mudah keluar dengan sendirinya.
3. Jerawat Papula
Sering menjumpai jerawat yang tampak bengkak dan kemerahan tanpa mata? Eits, ini namanya bukan jerawat yang belum matang ya! Melainkan jerawat papula. Jerawat ini muncul karena adanya peradangan yang membuat kulit tampak bengkak dan merah. Biasanya, jerawat ini disebabkan oleh komedo yang mengalami peradangan dan tertekan oleh folikel rambut kemudian dinding folikel pecah. Apa bila hal ini terjadi, sebum dan bakteri yang yang terperangkap akan menyebar ke jaringan sekitar, menyebabkan infeksi yang memicu lesi, bengkak, kemerahan, dan rasa nyeri pada jerawat.
Pada jenis jerawat ini, sebaiknya Realfoodfam tidak menggunakan benda yang bisa mengikis kulit seperti scrub, kapas, maupun handuk. Hindari juga penggunaan air panas dan face wash yang membuat wajah terasa kering. Ada baiknya sih kamu menggunakan serum BHA atau tea tree secara berkala agar jerawat ini tidak bertambah parah.
4. Jerawat Pustula
Nah yang jenis jerawat yang ini mirip dengan papula, sama-sama terbentuk dari komedo yang meradang. Namun, jenis jerawat ini biasanya diikuti dengan benjolan dasar yang merah dan ujung kepala jerawat yang putih. Kepala putih tersebut adalah nanah yang terbentuk karena darah putih berusaha melawan bakteri di dalam kulit. Pastinya jenis jerawat ini rentan membuat kulit terasa sakit dan nyeri.
Hindari memencet atau memecahkan jerawat karena dapat menyebabkan bekas jerawat. Gunakan saja acne patch yang akan “menyedot” kepala jerawat dan membentuk lapisan baru di kulit. Kamu juga bisa lho menggunakan toner AHA dan serum BHA agar jerawat ini cepat hilangnya!
5. Jerawat Nodul
Punya jerawat yang terasa nyeri sekali bahkan saat tidak disentuh? Kamu perlu berhati-hati saat memiliki jenis jerawat nodul! Kondisi ini bisa dibilang cukup serius karena peradangan telah menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam. Tidak sedikit pembentukan lesi lebih padat dan lebih besar hingga terasa sangat nyeri dan membandel.
Lalu bagaimana ya caranya menghilangkan jenis jerawat ini? Kamu bisa menggunakan BHA, tapi ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk suntik jerawat atau diresepkan vitamin A poten agar jerawat ini cepat musnah!
6. Jenis Jerawat Kista
Terdengar seram ya? Namun jenis jerawat yang satu ini memang gak main-main! Sanking besar lesi dan peradangan, biasanya benjolan besar terbentuk sehingga di kulti terlihat seperti kumpulan beberapa jerawat yang menjadi jerawat raksasa. Nyatanya jerawat ini biasanya hanya satu dan membengkak akibat infeksi bakteri di lapisan teratas kulit sehingga membentuk kista yang berisi nanah.
Mirip dengan jenis jerawat nodul, jerawat kistik juga pasti menyebabkan nyeri dan sakit yang tak tertahankan dan akan membekas jika sering dipegang-pegang. Peradangan yang menyebar akan memicu munculnya jerawat kista yang baru lho! Jadi sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengatasi jerawat ini.
7. Jerawat Pasir atau Bruntusan
Bisa dibilang, hampir semua orang pernah mengalami bruntusan atau jerawat pasir. Jenis jerawat yang satu ini terlihat seperti bintik kecil yang tidak terlihat tapi terasa ketika disentuh. Apalagi jika digosok dengan jari, akan keluar seperti pasir kecil yang lumayan keras. Meskipun namanya jerawat pasir, bukan berarti isinya pasir ya!
Penyebab utama dari jerawat pasir ini adalah iritasi akibat gesekan yang berlebihan, panas di sekitar kulit, dan tekanan yang menekan kulit. Salah satu contoh kegiatan yang membuat bruntusan adalah penggunaan masker medis dalam waktu yang panjang. Gesekan yang terjadi di kulit terjadi terus menerus, membuat kulit iritasi dan menjadi kasar sehingga jerawat pun berkembang. Lalu bagaimana sih caranya menghindari jerawat ini? Mudah! Cukup lakukan double cleansing dan gunakan moisturizer. Sesekali gunakan juga toner BHA atau clay mask untuk membersihkan kotoran dari pori-pori.
Realfoodfam, selain jerawat berdasarkan bentuknya, ada baiknya Realfoodfam juga mengetahui jenis jenis jerawat berdasarkan letaknya ya! Sejatinya, jerawat tidak hanya berada di wajah, tetapi juga di dada, punggung, bokong, dan vagina. Hal ini disebabkan karena jerawat tidak hanya muncul karena kelebihan minyak dan bakteri P. acnes lho, hormon juga mempengaruhi beberapa macam jerawat dan letaknya!
Pada wajah, biasanya jerawat muncul paling sering di area pipi dan rahang, hal ini dimaklumi karena pengaruh hormon dan kontak dengan bakteri. Area dagu biasanya menunjukkan bahwa Realfoodfam kurang menjaga kebersihan. Hayooo, sisa makanan sudah dibersihkan belum? Selanjutnya adalah di punggung dan dada yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, biasanya hiperandrogen pada perempuan dan testosteron tinggi pada pria.
Jangan kaget jika Realfoodfam memiliki jerawat di area kemaluan seperti bokong dan vagina karena area tersebut cenderung tertutup sehingga mudah terjadi gesekan. Selain itu vagina juga terdapat banyak bakteri sehingga harus dijaga kebersihan dan hindari terlalu lembap agar tidak muncul jerawat di area vagina.
Lalu apakah setiap jerawat memiliki solusi yang berbeda-beda? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk penanganan macam macam jerawat menggunakan skincare rata-rata menggunakan bahan yang sama yaitu: Salicylic Acid atau BHA. Namun, jika Realfoodfam berkonsultasi dengan dokter, pastinya dokter akan memeriksa dan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk menyelesaikan dari akar. Berikut ini adalah treatment yang biasanya dilakukan oleh dokter:
- Kombinasi antibiotik dan antiinflamasiuntuk mengurangi kemerahan dan melawan infeksi bakteri, terutama untuk jerawat nodul dan kista
- Isotretinoin atau roaccutane secara oral untuk mengurangi produksi sebum di wajah sehingga bakteri penyebab jerawat lebih sulit berkembang biak.
- Pil KB hormonal yang digunakan untuk mengendalikan hormon sehingga tidak menyebabkan jerawat, biasanya dilakukan pada penderita dengan jerawat hormonal
- Suntik kortikosteroid untuk mengempeskan jerawat dan mengurangi rasa nyeri, sempurna untuk solusi instan
- Krim topikal untuk mengurangi peradangan dan pertumbuhan jerawat baru
Nah, itu dia jenis-jenis jerawat, penyebabnya, dan cara mengatasinya. Perlu diingat bahwa jerawat adalah penyakit kulit yang membutuhkan penanganan serius, tidak hanya bergantung pada skincare yang tersedia di pasaran ya. Jika jerawat membandel dan justru menjadi parah, ada baiknya konsultasikan ke dokter dan mendapatkan solusi terbaik dari ahlinya ya.
Artikel Terkait Lainnya: