karakteristik perkembangan kognitif anak usia dini

Pada masa golden age usia 1 - 5 tahun, anak mengalami perkembangan kognitif yang sangat pesat.

Sebagai orang tua, Realfoodfam sebaiknya mengetahui karakteristik apa saja yang dimiliki oleh anak. Dengan begitu, Realfoodfam bisa memberikan stimulasi yang tepat. Yuk, ketahui berbagai karakteristik anak usia dini berikut ini!

1. Rasa Ingin Tahu Anak yang Begitu Besar 

Pada masa emas ini, anak dipenuhi dengan rasa keingintahuan yang tinggi.Tidak hanya itu saja, biasanya juga rasa ingin tahu ini juga dipengaruhi oleh apa yang menarik perhatian anak.

Jangan sampai jawaban yang Realfoodfam berikan disalah artikan oleh pemahamannya. Karena, hal tersebut mempengaruhi tumbuh kembangnya.

Misalnya saja ketika masih bayi, si kecil menunjukkan rasa ingin tahunya dengan benda yang ada di sekitar, lalu dimasukkan ke mulut. Sebagai orang tua harus lebih berhati hati dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh si kecil.

Realfoodfam bisa memberikan analogi mengapa benda-benda tidak boleh dimasukkan ke dalam mulut dengan bahasa yang halus dan mudah dipahami.

2. Penuh Imajinasi 

Anak juga senang dengan hal-hal lainnya yang bersifat imajinatif, sehingga anak akan lebih sering berada dalam khayalannya, terutama saat bermain.

Selain itu, ketika anak sedang melihat salah satu gambar di bukunya, biasanya akan berimajinasi bahwa gambar tersebut menjadi nyata dalam pikirannya.

Untuk mengembangkan kemampuannya, Realfoodfam bisa mencoba menceritakan beberapa kisah dongeng untuk anak sebelum tidur. Cara ini akan membantu mengasah daya imajinasi anak dengan baik.

Dilansir dari situs parenting.com, mengajari anak melukis dan membawanya ke museum seni dapat mengembangkan daya kreativitas mereka.

Baca juga: Yuk, Ketahui 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Sebaiknya Diketahui Para Orang Tua

3. Memiliki Jiwa Petualang 

Tidak berhenti sampai disitu saja, pada masa emas anak juga suka melakukan hal-hal baru atau apa yang mereka lihat. Pada masa ini, perkembangan kognitif anak akan meningkat dengan cepat.

Dari segi kemampuan, si kecil sudah mampu berpikir secara terperinci bagian per bagian. Artinya, karakteristik anak usia dini sudah mulai memiliki pemikiran yang bersifat induktif, deduktif, dan sintetis.

Selain itu, anak juga mulai menyukai berbagai permainan sosial dengan melibatkan banyak teman. Biasanya si Kecil akan memilih permainan yang mengharuskan interaksi di dalamnya.

Dengan begitu, pada usia ini juga diikuti dengan perkembangan emosi anak yang sudah terbentuk. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu memantau dan membimbing anak agar lebih baik.

4. Tidak Sabaran dan Mudah Emosi 

Selama masa perkembangan, salah satu karakteristik anak usia dini yang paling sering ditemui adalah emosinya yang tidak stabil. Hal ini sangat wajar mengingat anak masih terlalu kecil untuk bisa memahaminya.

Anak akan merasa kesal, merasa tidak senang, dan akhirnya tidak sabaran ketika dihadapkan pada situasi yang membuatnya merasa kesulitan atau tidak nyaman. Hal inilah yang membuat anak pada masa emas bersifat egosentris.

Pada tahap ini, karakteristik anak usia dini cenderung melihat sesuatu dari sudut pandangnya saja dan untuk kepentingannya sendiri. Ada beberapa tips dari LaneKids.org yang bisa dicoba untuk mengajari anak mengendalikan emosi mereka, yaitu dengan meminta mereka bercerita tentang apa yang mereka rasakan.

Saat mereka bercerita, Realfoodfam akan tahu apa yang membuat mereka merasa marah atau sedih. Setelah itu, beritahu apa yang harus mereka lakukan saat mengalami hal tersebut.

Untuk memudahkannya, Realfoodfam bisa menjadi role model dengan mencontohkan hal yang baik dalam merespon setiap kejadian. Penting juga untuk mengajarkan positive self-talk, agar anak bisa berlatih mengucapkannya sendiri saat dibutuhkan, contohnya seperti:

  • Aku bisa tenang.
  • Aku bisa melakukan hal ini.
  • Aku tidak mudah terpancing emosi.

Jangan lupa untuk memberitahu mereka mengapa mereka harus melakukan itu. Dengan memberikan alasan yang tepat, mereka akan mulai menerimanya dan berusaha mengikuti apa yang Realfoodfam katakan.

Baca juga: Penting! Kenali Tahapan Perkembangan Otak Anak untuk Mendukung Tumbuh Kembangnya, Yuk!

5. Tingkat Konsentrasi Masih Rendah 

Bila Realfoodfam mengajari anak suatu hal dan perhatian mudah teralihkan pada objek lain, maka jangan memarahinya. Hal ini juga hal wajar untuk anak seusianya. Anak kecil sangat mudah sekali bosan, itu sebabnya mereka selalu aktif bergerak.

Dilansir dari Public Broadcasting Service, karakteristik anak usia dini pada usia 4 sampai 5 tahun, anak-anak hanya dapat berkonsentrasi kurang dari 20 menit saja, sehingga bila memberikan banyak tugas akan membuatnya kebingungan. Cobalah untuk fokus pada 1 tugas terlebih dahulu untuk diselesaikan.

Dengan mengetahui karakteristik yang biasanya dimiliki oleh anak sejak dini, Realfoodfam diharapkan bisa mulai mendidik karakter anak agar perkembangan emosional, sosial, dan kognitifnya bisa lebih maksimal.

Selain itu, Realfoodfam juga bisa memberikan dukungan dengan memberikan Realfood Stay Fit yang merupakan Program Khusus selama 12 Hari yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil sehari-hari.

Kandungan asam amino  tirosin di dalamnya mampu mempercepat penyembuhan serta dapat menjaga sistem kekebalan tubuh anak dari virus influenza. Waktu terbaik untuk mengonsumsinya adalah pada saat bangun tidur atau sebelum tidur di mana proses penyerapan zat aktif dari kandungan sarang walet bisa lebih optimal.