Siapa sih yang gak pengen tampil luar biasa penuh percaya diri saat Hari Raya? Meskipun hanya berkumpul dengan sanak saudara, tapi tampil prima itu tuntutan yang penting banget terutama buat kamu yang punya masalah kelebihan berat badan. Well, gak usah takut dan khawatir karena sebenarnya diet dan puasa itu bisa berjalan beriringan kok! Asalkan diiringi dengan strategi yang jitu, diet saat puasa itu possible banget.
Menurut Salaamah Solomon, certified nutritionist di Tygerberg Academic Hospital of Cape Town, Afrika Selatan, bulan suci Ramadan merupakan peluang besar untuk mengubah kebiasaan makan yang buruk, sayangnya tidak semua orang bisa memanfaatkan kesempatan mengubah kebiasaan makannya dan mendapatkan tubuh idealnya. Berikut ini adalah 6 tips diet saat puasa yang bisa kamu lakukan
1. Prioritaskan Protein dan Serat
Coba ingat-ingat lagi saat berpuasa, seperti apa sih pola makanmu? Apakah kebanyakan karbohidrat yang asal bikin kenyang sehingga langsung tidur setelah tarawih? Atau justru kurang variasi protein di saat sahur sehingga setelah sahur rasanya ngantuk banget? Nah, ini yang dimaksud kebiasaan makan yang buruk. Demi diet saat puasa, cobalah untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan serat. Misalnya, makanlah semangkuk nasi merah, sepotong ayam bakar, dua potong tempe bakar, dan beragam sayur seperti lalap & sayur asem. Protein tidak meningkatkan kadar gula dan insulin sebanyak karbohidrat, dan serat secara alami tidak mudah dicerna oleh tubuh.
2. Hindari Makanan Digoreng
Siapa yang suka makan gorengan untuk buka puasa? Atau cuma punya lauk instan untuk sahur? Nah, ini dia yang ganggu diet saat puasa! Makanan digoreng itu tinggi kalori karena diproses menggunakan minyak yang tinggi lemak dan proses pemanasan. Selain menambahkan lemak, juga mengubah rantai lemak menjadi lemak trans yang berbahaya untuk kesehatan arteri. Yuk, hindari gorengan dan ubah proses pemasakan yang lebih rendah kalori seperti dikukus, direbus, dipanggang, dibakar, atau ditumis dengan minyak minimal.
3. Hindari Makan Berlebih dan Porsi Besar
Kebanyakan dari kita punya pola makan yang sama ketika bulan puasa: sahur, buka, makan berat setelah tarawih, tidur. Lalu diulangi. Padahal cara seperti ini cukup berbahaya lho dalam menimbulkan lonjakan gula darah. Coba deh hindari makan dalam porsi besar dan berlebih, lalu terapkan pola makan ini:
- Sahur dengan ½ piring sayur, ¼ piring protein, dan ¼ piring karbohidrat
- Buka dengan cairan tanpa gula, kurma, dan protein seperti telur atau susu
- Sebelum tarawih, ½ piring sayur dan ¼ piring protein
- Setelah tarawih, konsumsi protein atau buah sebagai tambahan serat
Sebagai contoh, kamu bisa konsumsi nasi merah, sayur sop dengan ayam, telur dadar di saat sahur. Lalu buka puasa dengan Realfood Sporte Realmeals. Sebelum tarawih, konsumsi salad & dada ayam panggang. Lalu setelah tarawih, konsumsi buah apel atau Realfood Cleanse Appletox dan Realfood Cleanse Passion Power untuk memenuhi kebutuhan serat diet saat puasa.
4. Berolah Raga Ringan Saat Ngabuburit
Diet saat puasa akan lebih efektif jika dilakukan beriringan dengan olah raga dong. Tentunya saat berpuasa, kamu tidak perlu berolah raga berlebihan. Berjalan kaki cepat selama 30 menit menjelang buka puasa bisa menjadi solusi. Atau angkat beban lebih ringan yang penting melatih otot tubuh.
5. Hindari Berbuka dengan Makanan Terlalu Manis
Biasa berbuka puasa dengan boba atau es buah? Ini bisa menggagalkan diet saat puasa lho! Coba deh ganti dengan minuman yang rendah kalori tapi tinggi protein dan mengandung rendah gula. Seperti Realfood Sporte Realmeals yang mengandung sumber protein lengkap untuk meningkatkan tenaga, rendah kalori tapi gizinya lengkap dan diperkaya dengan sarang burung walet sebagai sumber asam amino esensial dan antioksidan. Rasa coklatnya juga segar banget untuk mengurangi dahaga apalagi dikonsumsi saat dingin. Nikmat!
6. Konsultasikan Ke Dokter Gizi
Buat kamu yang obesitas dan wajib diet saat puasa, ada baiknya kamu konsultasikan ke dokter gizi. Kemungkinan kamu harus dibantu dengan obat dan suplemen seperti obat terapi seperti fat blocker atau carb blocker. Jika kamu harus mengonsumsi obat terapi, maka kamu juga memerlukan vitamin tambahan agar tubuh tidak kekurangan gizi. Good luck!
Baca Juga: