Tumbuh kembang si buah hati sangat bergantung pada berbagai faktor, salah satunya gizi yang dikonsumsi oleh anak. Kekurangan asupan gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti stunting (tubuh pendek) dan wasting (tubuh terlalu kurus).
Mengingat pentingnya asupan gizi dalam proses tumbuh kembang anak, pemerintah pun turun tangan dalam memastikan bahwa anak mendapat cukup gizi. Program seperti posyandu dan pemberian makanan tambahan menunjukkan perhatian pemerintah pada masalah gizi anak.
Namun, sebagai orang tua, kita juga harus berusaha untuk memenuhi gizi anak agar pertumbuhannya optimal. Salah satu usaha pemenuhan gizi anak adalah dengan mengetahui status gizi anak dan menyesuaikan asupan makanan.
Pengertian Status Gizi Anak
Apa itu status gizi anak? Menurut WHO status gizi adalah salah satu tolok ukur perkembangan anak yang digunakan untuk menentukan asupan gizi yang diperlukan. Setiap anak memiliki status gizi yang berbeda, tergantung jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala dengan mengecek langsung melalui posyandu ataupun dokter anak.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit
Umumnya, posyandu hanya melayani penimbangan dan pengukuran anak hingga usia 60 bulan sampai 5 tahun. Setelah itu, pemantauan tinggi dan berat badan anak dapat dilakukan secara mandiri, di puskesmas, maupun di dokter pribadi.
Tabel Status Gizi Anak & Cara Menghitung Status Gizi Anak
Setelah mengetahui berat dan tinggi badan anak, Realfoodfam dapat menilainya dengan Standar Deviasi (SD) yang telah dijadikan standar penilaian dunia versi WHO. Status gizi berdasarkan penilaian dari berat badan/umur dapat dihitung melalui tabel berat badan anak sebagai berikut.
- Berat badan normal: -2 SD hingga +1 SD.
- Berat badan kurang: -3 SD hingga <-2 SD.
- Berat badan sangat kurang: <-3 SD.
- Risiko berat badan lebih: >+1 SD.
Tabel Berat Badan Anak Standar Menurut Umur
Sementara itu, status penilaian gizi anak berdasarkan tinggi badan/umur.
- Tinggi: >+3 SD.
- Tinggi badan normal: -2 SD sampai dengan +3 SD.
- Pendek (stunting): -3 SD sampai dengan <-2 SD.
- Sangat pendek: <-3 SD.
Tabel Tinggi Badan Anak atau Panjang Badan Standar Menurut Umur
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Mental, Jasmani, dan Rohani
Penilaian status gizi juga dapat diukur berdasarkan hitungan berat badan/tinggi badan (BB/TB) dengan indikator sebagai berikut.
- Gizi buruk: <-3 SD.
- Gizi kurang: -3 SD sampai <-2 SD.
- Gizi baik: -2 SD sampai +1 SD.
- Risiko gizi lebih: >+ SD sampai +2 SD.
- Gizi lebih: >2 SD sampai +3 SD.
- Obesitas: >3 SD.
Tabel Standar Berat Badan Menurut Tinggi Badan
*Rujukan data tabel berat badan standar diambil dari situs hukor.kemkes.go.id
Setelah mengetahui status gizi anak, Realfoodfam dapat menyesuaikan asupan makanan untuk si buah hati dengan lebih baik. Menurut Dr. Handrawan Nadesul seorang dokter spesialis anak, kebutuhan asupan zat gizi makro dan mikro harus seimbang.
Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Di mana 3/5 total kalori bersumber dari karbohidrat, 1/5 dari lemak, dan 1/5 dari protein. Realfoodfam bisa mencoba mengikuti rekomendasi Pedoman Makanan dengan Gizi Seimbang untuk dikonsumsi.
Sementara itu, zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Keduanya bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Realfoodfam bisa mencoba menyajikan makanan yang tinggi zat besi untuk anak.