Pada bulan Ramadhan, seluruh umat muslim diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Namun, ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak melakukan puasa, salah satunya adalah ibu hamil. Namun, sebetulnya apakah ibu hamil boleh puasa?
Pasalnya, beberapa ibu hamil tetap ingin memenuhi kewajibannya sebagai umat muslim untuk berpuasa. Namun, ada baiknya simak dahulu beberapa hal yang perlu Realfoodfam ketahui terkait apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak, berikut ini:
Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa?
Pada dasarnya dari sisi agama tidak ada larangan khusus ibu hamil untuk tidak menjalankan ibadah puasa. Namun, ibu hamil mendapatkan keringanan untuk boleh tidak menjalankan ibadah puasa apabila ibu hamil khawatir puasanya berbahaya bagi dirinya atau janinnya.
Hal tersebut juga berlaku dari sisi kesehatan, yaitu selama ibu dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, menjalankan ibadah puasa bagi ibu hamil tentu ada resiko kesehatan yang mungkin terjadi, yaitu:
- Sakit kepala.
- Dehidrasi.
- Pusing.
- Tubuh terasa lemas.
- Asam lambung naik.
- Pingsan.
Meskipun terdapat berbagai resiko puasa, bukan berarti ibu hamil dilarang berpuasa. Puasa boleh saja dilakukan asalkan ibu hamil serta janinnya dalam kondisi sehat, tidak memiliki masalah serius, dan memiliki berat badan yang cukup.
Kelompok Ibu Hamil yang Tidak Diperbolehkan Puasa
Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa kelompok ibu hamil yang tidak boleh menjalankan ibadah puasa karena besar resikonya bagi ibu hamil dan juga janinnya, diantaranya yaitu:
- Ibu hamil yang masih mengalami morning sickness pada kehamilan trimester pertama karena rentan dehidrasi.
- Adanya gangguan pencernaan seperti maag pada ibu hamil.
- Ibu hamil yang mengidap diabetes mellitus.
- Keluarnya flek atau pendarahan pada ibu hamil.
Kondisi Kehamilan yang Aman untuk Berpuasa
Apakah ibu hamil boleh puasa? Tentu saja boleh, asalkan kondisi ibu hamil serta janinnya optimal dan tidak ditemukan masalah apapun. Selama ibu hamil dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, maka diperbolehkan untuk puasa.
Namun, bagi ibu hamil yang masih dalam trimester pertama, yaitu usia 0 hingga 12 minggu, disarankan agar tidak menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, pada masa ini, janin membutuhkan banyak nutrisi dari ibu dalam proses pembentukan bagian organ tubuh dan juga bagian otaknya.
Kemudian, jika sudah memasuki usia 13 minggu hingga 24 minggu, kondisi ibu hamil jauh lebih stabil dan jarang mengalami morning sickness. Namun, kebutuhan nutrisi dan gizi masih sangat diperlukan pada masa ini.
Jika tidak mengalami keluhan, ibu hamil dapat berkonsultasi pada dokter apabila tetap ingin berpuasa. Apabila ibu hamil mengalami keluhan, biasanya dokter tidak menganjurkan untuk berpuasa karena membahayakan kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Pada semester ketiga, bayi sudah siap dilahirkan dan tetap membutuhkan asupan nutrisi dan gizi yang cukup agar janin bisa berkembang optimal hingga lahir. Umumnya pada trimester ketiga ibu hamil diperbolehkan menjalankan ibadah puasa asal kondisi kehamilannya dalam kondisi sehat.
Persiapan Puasa yang Tepat Bagi Ibu Hamil
Jika kondisi ibu hamil dan janin yang dikandung dalam kondisi yang sehat, serta tidak ada masalah mengenai berat badan janin, kemungkinan ibu hamil dapat berpuasa. Namun, saat ingin menjalankan ibadah puasa, ibu hamil perlu lebih mempersiapkan berbagai hal berikut, yaitu:
1. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, langkah pertama sebaiknya adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam dan mencari tahu kemungkinan komplikasi yang terjadi akibat puasa.
Selama berpuasa, ibu hamil mungkin perlu lebih sering melakukan pemeriksaan untuk memantau kadar gula darah. Pasalnya, ibu hamil yang menderita diabetes tidak aman melakukan ibadah puasa.
2. Atur Pola Makan
Ibu hamil wajib memperhatikan asupan gizi dengan cermat karena janin menyerap nutrisi dari ibunya. Jika kesulitan mengatur pola atau jadwal makan, mintalah bantuan dokter, bidan, atau ahli diet untuk menyusunnya. Buat juga catatan harian tentang makanan dan minuman yang dikonsumsi saat bulan puasa agar lebih dapat terkontrol.
3. Atur Pekerjaan Kantor
Realfoodfam bisa berbicara pada atasan atau manajer HRD mengenai pola bekerja selama menjalani ibadah puasa. Jika memungkinkan, kamu bisa meminta waktu istirahat ekstra atau pengurangan jam kerja.
4. Atur Aktivitas Fisik
Simpanan energi pada ibu hamil yang sedang puasa pasti terbatas. Oleh karena itu, cobalah untuk memprioritaskan kegiatan fisik mana yang harus dilakukan dan dikesampingkan.
5. Mengkonsumsi Realfood Wonder Mom
Ibu hamil dapat mengkonsumsi Realfood Wonder Mom sebagai sumber protein lengkap untuk meningkatkan tenaga selama berpuasa. Pasalnya, minuman ekstrak sarang burung walet ini mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil.
Asam amino dalam sarang burung waletnya dapat membantu proses recovery setelah menjalani aktivitas seharian. Selain itu, Realfood Wonder mom juga mengandung 18 jenis vitamin dan mineral yang dapat memenuhi asupan nutrisi harian bagi ibu hamil.Dari ulasan tersebut, Realfoodfam sudah tidak penasaran lagi, ya, apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak. Asalkan ibu hamil dan janinnya dalam keadaan sehat dan tidak memiliki masalah apapun tentu diperbolehkan puasa. Selain itu, jangan lupa untuk mengkonsumsi Realfood Wonder mom, minuman tinggi protein yang praktis dan dapat menambah energi selama berpuasa.
Baca Juga: