Untuk mendukung prestasi anak, orang tua harus memahami berbagai macam kecerdasan anak dan memberikan mereka motivasi. Setiap anak memiliki potensi dan bakat yang berbeda-beda, sehingga Realfoodfam juga perlu menyesuaikan metode yang tepat untuk memaksimalkan potensinya.
Menurut psikolog perkembangan Howard Gardner, ada 9 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Teori ini disebut dengan Multiple Intelligences. Setiap orang setidaknya memiliki satu jenis kecerdasan dari kesembilan tipe tersebut. Masing-masing tipe kecerdasan harus “dipicu” dengan cara yang berbeda.
Untuk mengetahui jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak, Realfoodfam dapat melakukan observasi langsung, mengajak anak mengikuti tes kecerdasan di lembaga khusus, hingga langsung melakukan konsultasi dengan psikolog.
Apa saja 9 kecerdasan yang menjadi bagian dari multiple intelligences? Berikut macam-macam jenis kecerdasan pada anak.
1. Kecerdasan Naturalis
Anak yang memiliki bakat kecerdasan naturalis mampu mengenali alam sekitarnya dan peduli terhadap sesama makhluk hidup, mereka merasa lebih dekat dan nyaman bila berada di alam terbuka.
Misalnya, sejak kecil ia dapat membedakan bentuk bebatuan, awan, dan tanaman di sekitarnya. Anak dengan potensi kecerdasan naturalis dapat didukung dengan membawanya ke taman atau ruang terbuka lain. Biasanya, mereka akan lebih senang mengikuti organisasi atau kegiatan pecinta alam.
2. Kecerdasan Musikal
Tipe kecerdasan musikal sangat peka terhadap nada, irama, dan ritme musik. Kemampuan anak diasah dengan baik, kelak ia akan dapat percaya diri untuk tampil bernyanyi atau memainkan alat musik dengan di atas panggung.
Jika anak Realfoodfam memiliki kecerdasan musikal, ada baiknya agar mengikutsertakan anak ke les musik atau bernyanyi sejak dini agar anak bisa menyalurkan hobinya dengan baik.
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Jenis kecerdasan ini dapat membuat anak unggul dalam hal perhitungan dan logika. Mereka memiliki pola pikir yang terstruktur, kritis dan dapat menjadi problem solving yang baik. Bila anak sudah menunjukkan bakatnya sejak dini, Realfoodfam bisa melihatnya dari nilai rapor di sekolah yang berhubungan dengan matematika, fisika, kimia, dan yang terkait perhitungan lainnya.
Baca juga: 8 Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak dan Cara Mendeteksinya
4. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial merupakan salah satu macam kecerdasan yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap arti kehidupan, kematian, dan realitas hidup. Ia mungkin membuat orang dewasa disekitarnya merasa kewalahan dengan pertanyaan yang diajukan.
Jika anak memiliki kriteria jenis kecerdasan eksistensial, cara terbaik untuk mendukungnya adalah dengan menjawab pertanyaan si anak dengan sabar dan jelas sesuai usianya. Mengajarkan mereka untuk belajar memahami tentang keyakinan yang dianut juga merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan.
5. Kecerdasan Interpersonal
Anak yang dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungannya dan mudah bergaul dengan siapa saja memiliki kecerdasan interpersonal. Doronglah ia untuk berkembang dengan membawanya ke berbagai situasi sosial yang berbeda, seperti sekolah, tempat les, maupun tempat bermain.
Dengan begitu, mereka bisa beradaptasi dengan baik dan diterima oleh lingkungan karena sifatnya yang menyenangkan. Namun, sebagai orang tua perlu juga memberikan pengarahan mengenai pertemanan yang baik dan buruk seperti apa. Realfoodfam bisa memberikan edukasi hal-hal positif dan negatif pada anak agar mereka tidak terpengaruh oleh pergaulan yang buruk.
6. Kecerdasan Kinestetik
Anak yang aktif bergerak, tidak bisa diam, dan terlihat tidak pernah lelah mungkin dianggap sebagai anak hiperaktif atau “bermasalah”. Jangan salah, tidak semua seperti itu.
Mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik mampu menggunakan seluruh anggota tubuhnya untuk mengekspresikan diri. Biasanya, mereka yang menyukai kegiatan menari, berolahraga, atau bermain peran adalah mereka yang dianugrahi kecerdasan kinestetik yang baik.
7. Kecerdasan Linguistik
Anak dengan kecerdasan linguistik mampu belajar banyak kosakata dan pandai menggunakan kata-kata untuk mengekspresikannya. Anak yang cerdas dalam memilih kata, mengartikan makna tersirat dari kalimat yang dibacanya, mampu menulis puisi, berbicara dengan percaya diri bisa termasuk memiliki potensi kecerdasan linguistik.
Realfoodfam bisa mengajak anak ke toko buku atau perpustakaan agar ia semakin rajin membaca dan meningkatkan perbendaharaan katanya. Mengajarkan mereka menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, ataupun Bahasa Jepang juga bisa dilakukan. Selain meningkatkan kecerdasan berbahasa, mereka juga dapat lebih percaya diri berinteraksi dengan orang dari negara lain.
Baca juga: Pedoman Makanan dengan Gizi Seimbang
8. Kecerdasan Intrapersonal
Dilansir dari situs web.cortland.edu, anak yang memiliki tipe kecerdasan intrapersonal dapat memahami dirinya sendiri, dapat merasakan suasana hati orang lain, dapat memotivasi diri, dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan. Bagi anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal, ajaklah si anak untuk menjelajahi lingkungan baru karena anak mungkin cenderung pemalu di masa pertumbuhannya dan kurang bisa bergaul di lingkungannya.
9. Kecerdasan Spasial
Anak dengan kecerdasan spasial sering kali dianggap berbakat dalam bidang seni. Mereka dapat mengekspresikan diri dengan gambar-gambar atau karya visual yang unik. Pikiran mereka penuh dengan imajinasi dan hal-hal kreatif lain yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita. Untuk itu, para orang tua perlu mengembangkan kreativitas anak dengan cara yang tepat.
Realfoodfam bisa mencoba membelikan mereka buku gambar, puzzle, atau mendatangkan guru les privat melukis agar mereka tahu bagaimana harus memaksimalkan kemampuan spasialnya.
Setelah mengetahui tipe-tipe kecerdasan yang dimiliki oleh anak, Realfoodfam jadi bisa tahu harus mengarahkan mereka seperti apa dan tidak lagi membandingkan anak harus bisa seperti anak lainnya.
Berikan motivasi dan dukungan terhadap minatnya dan maksimalkan kecerdasannya dengan baik karena setiap anak itu spesial dengan kelebihannya masing-masing.
Artikel lainnya terkait tentang “kesehatan anak”